Cara budidaya bawang merah,mengatasi masalah hama dan pencegahan terhadap hama


Budidaya tanaman yang satu ini bisa kamu lakukan dengan menyediakan media polybag, tanah, bawang merah, serta pupuk.

Bawang merah sangat cocok untuk para pemula karena cara penanamannya yang relatif mudah.

Cara Budidaya Bawang Merah

1. Memilih Bibit

Langkah pertama dalam budidaya bawang merah adalah memilih bibit. Tanaman bawang merah ditanam dengan cara menaruh umbi. Pastikan umbi bawang merah yang dijadikan bibit berkualitas baik.

Ciri-cirinya adalah warna bawang yang mengkilat, tidak keropos atau terlihat dirusak hama maupun terkena penyakit hama.

Berat umbi yang dijadikan bibit sekitar 3 sampai 4 gram. Bibit direndam dahulu dengan cairan Hormon Organik sehari sebelum ditanam, selama 10 menit saja.

Kemudian, taburi dengan serbuk Gliocladium dan Trichoderma yang bisa dibeli di toko kebutuhan pertanian. Tujuannya adalah untuk mencegah penyakit pada bibit. Potong bagian atas umbi sedikit sebelum ditanam.

2. Mengolah Lahan

Budidaya bawang merah dilakukan di atas tanah yang sudah diolah sedemikian rupa, serta aerasi yang baik. Cara mengolah lahan budidaya bawang merah yakni dengan membajak tanah dengan kedalaman 30 cm, lalu taburkan pupuk kandang dan serbuk Gliocladium dan Trichoderma. Biarkan selama seminggu.

Lalu, buat lah bedengan dengan tinggi sekitar 30 cm dan lebar 75 cm. pasang mulsa plastik untuk menjaga kelembaban tanah dan mencegah tumbuhnya rumput liar.

3. Menanam Bibit

Sebelum memasukkan bibit ke tanah, basahi dulu tanah tersebut. Lalu dilubangi sesuai penempatan setiap satu bibit dengan jarak 15 cm x 15 cm, 15 cm x 20 cm, atau 20 cm x 20 cm. Tak perlu memasukkan bibit terlalu dalam ke tanah, cukup sekadar tertutup dengan tanah saja

4. Memelihara Pertumbuhan

Pemberian Nutrisi

Cara budidaya bawang merah selanjutnya adalah dengan memelihara dan memantau pertumbuhan bibit. Setelah 7 hari ditanam, berikan semprotan POC GDM sebanyak 2 gelas air mineral untuk setiap tangkinya seminggu sekali.

Fungsinya untuk mendorong pertumbuhan bawang merah agar lebih maksimal. Penyemprotan dilakukan pagi hari pukul 09.00 dan sore hari pukul 16.00.

Saat bawang merah berusia 10 hari, 20 hari dan 35 hari, baru diberi pupuk anorganik. Pemberian pupuk anorganik sebenarnya merupakan pilihan.

Sebab saat ini sudah banyak pelaku usaha budidaya bawang merah organik yang tak menggunakannya. Harga jual bawang merah organik tentu saja lebih mahal, karena membutuhkan pemeliharaan yang ekstra.

Penyiraman

Tanaman bawang merah harus disiram dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Jika hujan atau embun turun,  penyiraman dengan air bersih juga diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Setidaknya, kamu harus tahu kebutuhan penyiraman ini diperlukan agar tanaman tidak layu. Jika ada tanaman yang tumbuh kurang baik atau bahkan mati, segera tanam dengan tanaman yang baru.

Pemupukan

Tanaman bawang merah sebaiknya dipupuk dengan Urea 150 kg/ha, ZA 200 kg/ha, SP36 150 kg/ha, KCl 150 kg/ha. Pemupukan diberikan 2 kali yaitu umur 7 hst 1/3 bagian dan 2/3 bagian diberikan pada umur 30 hst. Tanaman sebaiknya ditambah dengan Pupuk Organik Padat (POP) dosis 1 sdm untuk 1 gembor kapasitas 10 liter, dosis pupuk kimia dikurangi sepertiganya. Penambahan pupuk organik berupa pupuk kandang, kompos sebelum tanam atau saat pengolahan tanah dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan agregasi, meningkatkan daya memegang air serta memperkaya tanah dengan berbagai macam unsur hara hasil peruraian dari bahan organik yang dimasukkan ke dalam tanah. Umur 7 hst tanaman dapat disemprot dengan Pupuk Organik Cair (POC), dosis 4 - 5 tutup per tangki, selanjutnya tiap 7 – 10 hari sekali hingga 50 hst.

Panen dan pasca panen

Panen dilakukan saat tanaman berumur 70-80 hari setelah tanam. Bawang merah yang siap panen ditandai dengan daun sudah mulai rebah dan umbi tersembul ke permukaan tanah. Cara memanen adalah dengan mencabut tanaman,bersihkan dari kotoran dan tanah, bawang merah diikat selanjutnya dijemur dibawah terik matahari langsung atau diletakkan diatas para-para. Umbi bawang merah dapat bertahan 1-2 tahun apabila penanganan pasca panen dan penyimpanannya dilakukan dengan baik. Salah satu cara penyimpanan yang baik adalah dengan menggantung di tempat yang kering atau meletakkan diatas para-para.


Ada beberapa faktor penyebab peningkatan populasi dan timbulnya sifat kebal ulat grayak terhadap pestisida, antara lain sebagai berikut ;

1). Penggunaan dosis pemakaian pestisida yang tidak sesuai anjuran,
2). Penggunaan satu jenis bahan aktif secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama,
3). Penggunaan pestisida dengan bahan aktif yang tidak sesuai dengan hama sasaran,
4). Waktu penyemprotan yang tidak tepat,
5). Frekuensi penyemprotan yang kurang tepat

Cara megatasi hama pada tumbuhan bawang merah

petani harus tahu cara mengatasi hama ini. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat diterapkan:

Cara Mekanis

Cara mekanis untuk mengendalikan hama ulat bawang dapat dilakukan dengan mematikan hama secara langsung. Pertama-tama, petani dapat mengumpulkan telur-telur hama pada daun bawang. Selain itu, petani juga dapat memetik daun-daun bawang yang telah menunjukkan gejala serangan hama.Daun yang telah diserang hama biasanya terlihat tembus cahaya serta terkulai. Terkadang, gejalanya juga ditunjukkan dengan adanya bercak-bercak putih pada daun.
Setelah telur ulat dan daun yang terkena hama dikumpulkan, maka semua dapat dimusnahkan dengan cara dibuang (jauh dari lokasi penanaman bawang atau tanaman lain yang dapat menjadi inang hama—jagung, dan sebagainya) atau dibakar.

Cara Kimiawi

Secara kimia, pengendalian hama ulat bawang dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida apabila petani telah melakukan pengamatan bahwa setidaknya terdapat 1 kelompok telur pada setiap 10 rumpun. Biasanya kelompok-kelompok telur hama tersebut akan meningkat pada musim hujan. Ini menunjukkan bahwa insektisida dibutuhkan, namun penggunaannya harus dilakukan dengan tepat, jangan sampai berlebihan karena akan memunculkan resistensi hama.Untuk mengatasi hama ulat bawang, insektisida yang dapat digunakan adalah profenofos, spinosad, lufenuron, klorfluazuron, betasiflurin, atau insektisida lain yang sejenis. Dalam menyemprotkan insektisida ini, sebaiknya petani menggunakan flat-nozzle karena alat ini menghasilkan butiran semprotan yang lebih halus sehingga penggunaan insektisida tidak berlebihan.

Itu lah cara budidaya bawang merah yang mudah dan anti hama.


AGWiran Terima kasih sudah berkunjung ke Situs ini,saya buat untuk berbagi pengetahuan dan penyalur hobi. Jika ada yang salah di situs. kami mohon beritahu di kolom komentar. Terima kasih :)

Belum ada Komentar untuk "Cara budidaya bawang merah,mengatasi masalah hama dan pencegahan terhadap hama"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel